Sabtu, 24 Desember 2016

Pekanbaru ( tanah melayu penduduk minangkabau)

Kantor gubernur itu berdiri gagah di pusat kota. Di dalam nya terdapat gedung kantor gubernur lama yang berciri khas melayu dan gedung kantor gubernur baru yang lebih modern tetapi tidak menghilangkan ciri khas melayu nya.
Saya saat ini berada di kota pekanbaru, ibukota provinsi Riau. Kota ini sudah sangat modern di bandingkan dengan ibukota provinsi tetangga seperti kota Jambi atau pun kota padang. Bangunan yang lebih dari 10 lantai sudah banyak terdapat di kota ini, dan yang tertinggi (bahkan tertinggi di sumatra) adalah the peak sebuah hotel dan apartemen yang terdiri dari 29 lantai dan tak jauh dari kantor gubernur riau.
Tanah riau merupakan tanah yang kaya akan sumber daya alam khusus nya minyak bumi, PT. Chevron Pasifik Indonesia (dahulu Caltex) terdapat di provinsi ini, sebuah perusahaan yang bertugas mengeksplorasi minyak bumi dan merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia.
Walaupun di sini identitas merupakan suku melayu tetapi untuk percakapan sehari-hari menggunakan bahasa minang. Tidak aneh memang karena mayoritas penduduk kota ini(sekitar 40%) merupakan suku minang, perantauan dari provinsi tetangga sumatra barat.
Hampir seluruh pedagang di pasar, supir kendaraan umum atau pun pekerjaan lain nya di kerja kan oleh orang minang walaupun terselib dikit suku lain seperti Jawa, batak atau pun etnis tionghoa, sedangkan suku melayu sendiri banyak berkerja di birokrasi pemerintahan.
Setelah sehari saya berada di Pekanbaru,untuk selanjutnya perjalanan saya menuju kota bukit tinggi di provinsi sumatra barat, dengan menggunakan mobil membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 4 jam.
(bersambung)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar