Rabu, 28 Desember 2016

Gunung Merapi ( Perjalanan Menuju Puncak )

Malam ini ku tak bisa tidur, dingin nya begitu menusuk sampai ke tulang. Aku sudah memakai baju 4 lapis tapi masih terasa seperti dalam kulkas. Tak sabar rasa nya menunggu pagi untuk perjalanan menuju puncak.
Dan beberapa saat kemudian pagi pun telah tiba. Aku membuka sekapan tenda, matahari baru muncul di atas permukaan tanah. Pagi hari di atas sini sungguh terasa indah. Dingin yang tadi begitu menusuk seperti terlupakan.

Setelah merasa puas melihat keindahan sunrise di atas sini, aku dan teman-teman kembali melanjutkan perjalanan. Saat ini kami berada di cadas tempat orang biasa mendirikan tenda sebelum menuju puncak gunung merapi. Di area cadas jalan penuh batu terjal, terpeleset sedikit kita akan terjun bebas ke bawah. Perjalanan menuju puncak merapi memerlukan waktu kurang lebih 2 jam.

Setelah berjalan selama 2 jam sampai lah kami di puncak. Puncak merpati nama nya. Di sini lah titik tertinggi gunung merapi,tinggi 2.892 m di atas permukaan laut.
Di puncak merpati ini terdapat monumen abel tasman. Seorang mahasiswa dari kota padang yang meninggal dunia akibat letusan gunung merapi tahun 1992. Gunung merapi termasuk gunung yang aktif sejak akhir abad ke 18 hingga kini gunung ini telah lebih 50 kali meletus termasuk tahun 1992 tragedi yang menimpa abel tasman.
Saat ini saya berada di tepian kawah gunung merapi, bau belerang menyegat menusuk hidung, asap-asap bergumpalan dari bawah menuju atas. Saya harus berhati-hati angin di atas sini sangat kencang, badan seperti melayang di buat nya.

Persediaan air kami kini menipis, tapi di atas sini masih ada sumber mata air terletak di taman edelweis. Taman bunga abadi. Kenapa di sebut bunga abadi karena bunga ini mekar dalam jangka waktu yang cukup lama dan hanya terdapat di daerah yang cukup tinggi dengan sinar matahari cukup banyak. Saya pernah dengar cerita tentang bunga ini dari seorang kawan. Mitos nya jika kita memberikan bunga ini kepada seseorang yang kita cintai maka untuk selanjutnya hubungan cinta kita abadi. Saya tidak tau cerita ini benar atau tidak tapi menurut saya cukup menggambar kan betapa unik nya bunga ini.
Pemandangan di sini sangat indah seperti tempat-tempat lainnya yang berada di gunung ini, dari jauh terlihat danau singkarak danau terbesar di sumatera barat. Dan tak terasa matahari sudah berdiri tegak di atas kepala. Kini waktunya turun kebawah karena target kami sebelum matahari terbenam kami sudah berada di pos koto baru untuk esok hari melanjutkan perjalanan ke kota padang.
(bersambung)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar